MySpace Layouts
MySpaceLayouts

-->
Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers

Jumat, 03 Februari 2012

MELEPAS SUAMI KHURUJ FISABILILLAH

Subhanallah...melepas suami khuruj fisabilillah selama 4 bulan tentu tidak pernah terbayang sebelumnya. Berpisahpun paling lama hanya tiga hari. Tetapi alhamdulillah ALLAH mudahkan segalanya. Baik persiapan mental maupun financial ALLAH berikan kemudahan dan jalan keluar.
Sungguh tidak terpikir sebelumnya keinginan untuk menghentikan kontrak asuransi dengan alasan tidak ingin terkait riba justru menghasilkan uang sejumlah sama seperti yang dibutuhkan untuk keberangkatan ini. Subhanallah.
Rencana keberangkatan yang awalnya akan dilakukan minggu kedua bulan agustus mundur menjadi akhir bulan. Tentu kepergian pada akhir bulan agustus menjadikan kami tidak bisa melewati bulan Ramadhan ini bersama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ramadhan pertama tanpa suami.
Sejak awal keberangkatan suami tentu wajib mendapat dukungan istri karena kepergian ini untuk mengharap Ridho ALLAH, mengharap hidayah, menambah iman dan ketakwaan.
Banyak yang bertanya bagaimana selama itu bisa hidup tanpa suami? bagaimana untuk keperluan sehari-hari? bagaimana kalau ibu sakit? dan banyak lagi pertanyaan "bagaimana" lainnya.
Tentu jawaban hanya satu ALLAH yang mengatur segalanya. Serahkan pada ALLAH.
Seringkali kita lupa bahwa ALLAH lah yang Maha Mengatur segalanya, hidup dan mati kita bukan ditangan suami. Yang memberi rezeki tentu ALLAH, yang memberi penyakit dan menyembuhkan tentu ALLAH pula.
Apakah manusia tidak perlu ikhtiar? tentu ikhtiar semampu kita, namun ALLAH jua lah yang memiliki kuasa atas segalanya. ALLAH akan menggerakkan orang untuk membantu, menolong, memberi pekerjaan, menyembuhkan dan melakukan segalanya atas izinNYA.
ALLAH Maha Pemberi Sebab.
ALLAh sudah tetapkan takdir manusia. Sesuatu yang pasti didunia ini hanya MATI. Dengan mengingat mati, hati menjadi khusyuk dalam sholat, takut untuk berbuat maksiat, enggan menyakiti hati orang lain, tidak ingin menunda- nunda sholat, selalu ingin menanamkan kebaikan, ikhlas terhadap cobaan dan kesulitan hidup..ALLAHU AKBAR
Kepergian ini adalah rahasia ALLAH, apakah akan kami dipertemukan lagi atau ada takdir lain yang menanti.
Ya RABB..
Mudahkanlah perjalanannya dalam menggapai RidhoMU
Hilangkanlah kesulitan perjalanan ini
Berikanlah kesabaran dalam menghadapi ujianMU
Ya RABB...
Tetapkanlah hatinya dalam keimanan
Berikanlah hidayahMU
ijinkanlah kami menjadi hambaMU yang bertobat
Ya RABB...
pertemukanlah kami lagi didunia dan di akhirat kelak
dalam keindahan cinta dan kasih karenaMU
kabulkanlah ya RABB,,


INILAH PARA DA'I ALLAH YANG SEDANG KHURUJ 

11 komentar:

  1. Mengkhususkan yang Umum Tanpa Dalil

    Imam Syafi’i mengemukakan suatu kaedah ushul fiqh dalam Kitab Ar Risalah, yaitu :
    “Semua perkataan yang umum dalam sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dibawa kepada keumumannya sampai diketahui hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang menunjukkan bahwa yang diinginkan darinya adalah sebagian makna tanpa yang lainnya”.
    (Ar Risalah hal. 341.)

    Perintah untuk berdakwah dalam al-Qur’an dan Hadits sangatlah banyak akan tetapi dalil-dalil tersebut bersifat umum, artinya:
    1. semua orang boleh berdakwah dengan syarat telah memiliki kemampuan untuk berdakwah.
    2. cara atau metode yang digunakan bebas, tidak mengikat, sepanjang tidak bertentangan dengan hukum-hukum syar’i
    Sementara saudara-saudara di JT mempunyai keyakinan bahwa “khuruj itu suatu metode dakwah yang lebih sempurna atau lebih baik” daripada metode dakwah yang lain.
    Keyakinan seperti ini berarti telah mengkhususkan sesuatu yang bersifat umum, sehingga memerlukan dalil.
    ====================================================================
    PERTANYAAN :
    Oleh karena itulah sampaikan 1 (satu) saja hadits shahih, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alahisallam telah MENGKHUSUSKAN suatu metode dakwah, yaitu HARUS dengan cara “khuruj” ?
    ====================================================================
    Kalau tidak bisa, berarti KEYAKINAN “KHURUJ” ITU BID’AH, karena mengkhususkan sesuatu yang umum tanpa dalil = melakukan ibadah tanpa dalil = bid’ah = sesat.

    Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata,
    “Setiap yang dibuat-buat lalu disandarkan pada agama dan tidak memiliki dasar dalam Islam, itu termasuk kesesatan. Islam berlepas diri dari ajaran seperti itu termasuk dalam hal i’tiqod (keyakinan), amalan, perkataan yang lahir dan batin.” [Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 128.]

    Bila khuruj itu dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah serta pada akhirnya surgalah yang menjadi tujuan pastilah ada hadits yang shahih dari baginda Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam, karena Allah telah berfirman :
    “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri,berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan hidayah bagimu, amat belas kasihan lagi penyayangterhadap orang-orang mukmin”. [QS : At taubah [9] : 128]
    (lihat Tafsir Jalalain Li Imamaini Al Jalilain Muhammad bin Ahmad Al Mahalli dan Abdurrahman bin Abi Bakr As Suyuthidengan ta’liq Syaikh Shofiyurrohman Al Mubarokfuri rahimahullahhal. 216 cet. Darus Salam, Riyadh, KSA).

    Beliau Shallallahu’alaihiwasallam bersabda , yaitu :
    “Tidaklah tersisa suatu perkara yang dapat mendekatkan ke surga dan menjauhkan diri dari neraka kecuali telah dijelaskan (oleh Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam ) kepada kalian”
    (HR. Thobroni dalam Mu’mamul Kabiir no. 1647, hadits ini dinyatakan shohih oleh Al Albani dalam Ash Shohihah (via software Al-Maktabah Asy Syamilah) no. 1803 dan Syaikh ‘Ali bin Hasan bin Abdul Hamiid Al Halabi hafidzahullah dalam ‘Ilmu Ushul Bida’ hal. 19 terbitan Dar Ar Rooyah, Riyadh).

    Kemudian :
    “Sesungguhnya tidak ada Nabi sebelumku kecuali wajib bagi mereka menunjukkan kebaikan yang ia ketahui pada umatnya dan memperingatkan keburukan yang ia yang ia ketahui kepada mereka”
    (HR. Muslim no. 1844).

    BalasHapus
  2. Astaghfirullah, yg bid'ah siapa? Apa ada dalilnya da'wah dg media tV zaman rasulullah ada tv ya? Ada mobil ? Ada motor ? Kl gitu ente ke mekkah naik onta aja.

    BalasHapus
  3. Akhi sugi, semoga Allah masih berkenan memberikan hidayah kepada antum. Sholat, puasa, zakat, haji,dll bisa dilakukan karena ada iman. Iman ada dalam hati karena hidayah. Hidayah ada karena dakwah. Artinya ibadah adalah buah dari tanaman iman dalam diri sesorang.

    Kalau buahnya saja (sholat, puasa, zakat, haji dll) Allah dan Rasul memberikan contoh dan caranya, apalagi cara menanamkan iman (dakwah). Tentu Allah ajarkan caranya, bahkan ini yg paling penting. Kok antum mau inovasi cara2 sendiri. Rasulullah SAW saja diperintahkan Allah untuk meniru metode2 Nabi sebelumnya. Kok antum malah mencari2 metode yang lain. Na'udzubillah. Antum kah yang lebih paham masalah agama, atau Allah dan RasulNya?

    Maka itulah hakikat kerja kenabian, yaitu dakwah. Kalau antum bilang dakwah hanya ceramah dan harus berilmu, maka sesungguhnya Rasul tidak pernah menunggu undangan untuk ceramah, tapi dia yang mendatangi umat untuk menyampaikan kebesaran Allah. Bagaimana antum bisa merasakan betapa beratnya perjuangan rasulullah demi usaha atas iman untuk asbab turunnya hidayah?

    Kalau antum bilang belum punya ilmu kok dakwah. Dakwah itu ad'u illallah akhi. Abu Bakar Ashshiddiq RA seberapa ilmunya ketika masuk islam pertama kali? Hari pertama dia mengajak 4 orang untuk masuk islam. Hari kedua dia mengajak 5 orang mssuk islam. Semua dihadapkan pada Nabi yang sudah paham agama. Bahkan, kalau ada orang yang baru bisa al fatihah kemudian mengajak orang untuk sholat di masjid, itu adalah dakwah.

    Bagaimana Anda bisa mengukur ilmu seseorang? Apakah harus menguasai seluruh ilmu agama? Dakwah itu menyeru kepada Allah akhi. Siapapun yang sudah berikrar dengan syahadat bahkan wajib memikul tanggung jawab kenabian ini. Lalu kira2 seberapa ilmu yang harus mereka miliki kemudian baru diperbolehkan untuk dakwah?

    Lalu kalau antum bilang metode jaulah adalah bid'ah-padahal seperti itulah kerja Rasulullah, mendatangi umat dan menyampaikan kalimah thoyyibah-memang antum punya cara yang lebih baik kah? Kalau program jualah adalah bid'ah, justru antum lebih bid'ah karena mencari cara2 sendiri dalam dakwah. Lalu kenapa antum tidak membid'ahkan pesantren kilat atau daurah2 yang mungkin antum ikuti?

    Kalau para sahabat tidak melakukan jaulah (keluar untuk menyeru ke jalan Allah), apakah mungkin antum saat ini bisa mengenal agama islam? Menurut antum apa yang sudah dilakukan oleh para sahabat hingga para waliyullah yang datang ke nusantara hanya demi menyampaikan kalimah thoyyibah dengan cara jajah deso milangkori, berkeliling mengetuk pintu2 rumah.

    Itulah justru inti kerja Rasulullah dan para Nabi sebelumnya. Perintahnya adalah idzhab "datangilah".

    Mungkin antum coba keluar 3 hari dulu, agar bisa merasakan bagaimana pengorbanan Rasulullah ketika ditolak, disakiti bahkan mungkin dianggap "bid'ah" bahkan gila oleh orang2 jahiliyah saat itu. Karena tidak sesuai dengan keyakinan nenek moyang mereka.

    Karena hidayah hanya bisa diundang dengan mujahadah (pengorbanan) dan inabah (rasa butuh kepada Allah).

    Semua yang ana sampaikan di atas bisa ana sampaikan dalilnya. Kalau antum berkenan melanjutkan diskusi ini, mari kita bahas lebih detail. Semoga Allah merahmati diskusi dalam rangka mengundang hidayahNya.

    Semoga diskusi kita ini bukan karena nafsu tapi demi mendekatkan diri kita dan semata2 ikhlas dan karena Allah.

    Yaa Allah, berikan kami iman seperti iman para sahabat dan berikan hidayah sehingga kami bisa memperbaiki diri2 kami. Laa ilaha illa Anta, subhanaka, inni kuntu minadhdhoolimiin... Kami lemah yaa Allah. Engkaulah yang memampukan.

    Astaghfirullahal adziim.

    Wallahua'lam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum akhi,boleh sy tau dalil nya?

      Hapus
    2. Assalamualaikum akhi,boleh sy tau dalil nya?

      Hapus
    3. Assalamualaikum akhi,boleh sy tau dalil nya?

      Hapus
  4. قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
    Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik" (Yusuf:108).
    Allah perintahkan kepada Nabi untuk mengatakan kepada kita ummatnya, "Inilah jalanku", this is my way, inilah pekerjaanku. Jalan satu2nya, tidak ada jalan lain. Apa pekerjaan yang mulia itu: ad'u ilallah, menyeru kepada Allah, yaitu dakwah. Siapa yang memiliki pekerjaan ini: aku (Rasulullah) dan orang-orang yang mengikutiku. Siapa pengikut Nabi: dialah orang yang sudah menyatakan diri berislam dengan dua syahadat. Artinya seluruh ummat islam yang mengaku sebagai pengikut Nabi mempunyai kewajiban dakwah ini.

    Kalau ada yang melarang ummat untuk dakwah, artinya dia menentang ayat ini, dia menentang Allah. Tidak dijelaskan seberapa ilmu yang harus dimiliki untuk dakwah, syaratnya yang penting dia adalah pengikut Nabi, maka dia wajib dakwah. Saya baru tatu sholat, dakwahkan sholat. Saya haya bisa nyetir, gunakan untuk dakwah. Saya haya bisa masak, gunakan untuk dakwah. Para sahabat dulu bahkan banyak yang ummi, sedikit ilmi, tapi berdakwah. Taufail Addausi yang sedikit ilmu bisa mengajak Imam bukhari yang akhirnya menjadi ahli hadits. Siapa yang mengadakan perkara2 baru di luar ketentuan Allah, maka itulah bid'ah yang sebenarnya. Sambung lain kali ya...

    BalasHapus
  5. http://www.youtube.com/watch?v=asIPYi61uwk&feature=youtube_gdata_player

    BalasHapus
  6. Af1
    Klo ada orang tanya masalah dalil,taskyil aja 4 bulan 😀
    Biar faham..
    Soalnya klo di kasih tau dalilnya trs tdk mengamalkannya,di khawatirkan sprti bani israil,...banyak tanya ga mau amal..

    BalasHapus